Rosmini Bersyukur Karena Terdaftar  Sebagai Peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

Metro, Intisarinews.co.id–Rosmini (63), warga Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan bergantung pada terapi cuci darah seumur hidup. Didiagnosis gagal ginjal kronis beberapa tahun lalu, Rosmini kini harus menjalani hemodialisis dua kali dalam seminggu.
 Namun, di tengah perjuangannya melawan penyakit tersebut, Ia tetap bersyukur karena terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Awalnya saya sangat khawatir, karena yang saya tahu biaya cuci darah itu tidak murah, sedangkan pekerjaan sehari-hari saya adalah petani yang tidak menentu penghasilanya. Tapi, alhamdulillah dengan menjadi peserta JKN, saya bisa tetap menjalani pengobatan tanpa harus memikirkan biaya,” ujar Rosmini saat diwawancarai tim Jamkesnews, Selasa (11/02/2025).
Rosmini menceritakan awal mula terkena gagal ginjal karena mengalami keracunan obat saat dirinya mengalami sakit lambung, ia selalu mengandalkan obat yang ia beli di toko terdekat.
“Jujur saya kaget dan sedih. Saya harus cuci darah dua kali seminggu dan biayanya sangat besar. Sebagai ibu rumah tangga yang sudah lanjut usia, saya tidak punya penghasilan sendiri. Anak-anak saya juga berusaha membantu, tetapi kondisi ekonomi keluarga kami terbatas,” ujarnya.
Dirinya kerap merasa putus asa karena tidak memiliki biaya untuk berobat. Namun, setelah didaftarkan sebagai peserta PBI APBD oleh pemerintah daerah, hidupnya berubah. Ia kini dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara rutin di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Selain terbantu biaya pengobatan oleh BPJS Kesehatan, Rosmini juga merasa nyaman dengan pelayanan kesehatan yang ia terima.
“Setiap kali saya datang ke klinik untuk cuci darah, saya tidak perlu khawatir soal biaya. Semua sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Petugas medis juga sangat baik dalam memberikan pelayanan, sehingga saya merasa nyaman,” tambahnya.
Rosmini menambahkan bahwa saat ini prosedur pelayanan Program JKN semakin baik. Ketika ingin berobat baik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ataupun ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), kini tidak perlu lagi membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK), kartu JKN, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berkas-berkas pendukung lainnya.
“Saat ini kalau berobat ke Puskesmas ataupun ke rumah sakit, tidak diminta lagi fotocopy KK, kartu JKN, KTP dan lain-lain. Petugas hanya minta saya tunjukkan KTP.  Selama kartu JKN saya aktif dan sudah mengikuti prosedur, saya dilayani dengan baik dan memuaskan seperti biasanya. Sungguh inovasi yang efektif dan memudahkan, tidak perlu ribet-ribet fotokopi berkas lagi,” ungkapnya.
Rosmini juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah yang telah memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat tidak mampu melalui Program JKN. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut agar semakin banyak orang yang terbantu, terutama bagi mereka yang menghadapi penyakit kronis seperti dirinya.
“Saya sangat bersyukur bisa menjadi peserta JKN. Tanpa program ini, mungkin saya tidak bisa menjalani pengobatan dengan rutin. Saya berharap program ini terus berjalan dan semakin baik ke depannya, sehingga lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” tambah Rosmini.
Kisah Rosmini menjadi bukti nyata bahwa Program JKN telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang seperti pasien gagal ginjal. Melalui program ini, pemerintah telah memberikan harapan dan kemudahan bagi masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses kesehatan yang berkualitas.
Dengan Program JKN, Rosmini berharap semakin banyak masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Ia juga mengajak warga lainnya yang belum memiliki JKN untuk segera mendaftarkan diri agar dapat memperoleh manfaat yang sama.
“Saya sangat menganjurkan bagi yang belum terdaftar agar segera mengurus keikutsertaan di Program JKN. Ini sangat membantu, terutama bagi yang tidak mampu secara finansial,” tutup Rosmini. (“)

Loading

Related posts

Leave a Comment