Pringsewu (ISN) – Pekerjaan proyek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Pekon Gemuk Rejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, menuai sorotan. Pasalnya, sejumlah temuan di lapangan memperlihatkan indikasi pekerjaan asal jadi.
Beton atau semen (pricast) yang sudah pecah-pecah tetap dipasang oleh pekerja tanpa adanya perbaikan.
Saat dikonfirmasi, Ketua P3A, Mamin, justru mengaku hanya berperan sebatas pengawas.
> “Saya sebagai ketua P3A hanya mengawasi saja pekerjaan. Kalau soal anggaran saya tidak tahu menahu, itu pak Wasis yang pegang. Panjangnya sekitar 500 meter, pak,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut justru menimbulkan kejanggalan. Seorang ketua P3A yang seharusnya memahami detail pekerjaan dan anggaran justru mengaku tidak mengetahui soal dana proyek. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa sebenarnya yang bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan dan penggunaan anggaran?
Selain kualitas pekerjaan yang dipertanyakan, transparansi pengelolaan dana proyek juga menjadi sorotan utama. Padahal, proyek P3A seharusnya menjadi program penting untuk mendukung kebutuhan irigasi dan ketahanan pangan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait belum memberikan penjelasan resmi terkait kualitas pekerjaan maupun transparansi anggaran yang digunakan.