Metro, Intisarinews.co.id–Kehadiran BPJS Kesehatan telah membawa dampak positif dalam memberikan akses pelayanan kesehatan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu peserta BPJS Kesehatan, Arief Alghafiqi (31) berbagi kisah dalam menghadapi perjuangan dalam menjalani prosedur cuci darah. Sudah 10 tahun prosedur tersebut harus dijalani oleh Arief agar bisa terus bertahan hidup.
Pemuda yang berdomisili di Kota Metro ini mengalami kejadian yang tidak terduga ketika dirinya didiagnosis menderita penyakit gagal ginjal. Arief yang merupakan peserta JKN Mandiri sangat memahami pentingnya menjadi peserta JKN aktif.
Arief pertama kali merasakan gejala tidak biasa pada tahun 2015 lalu, berawal dari gaya hidup yang sering bergadang dan suka minuman berenergi, berdampak pada kondisi fisik kelelahan yang berlebihan, penurunan nafsu makan, dan sesak napas yang sering kali mengganggu aktivitas sehari-harinya. Khawatir dengan kondisinya, ia segera mencari bantuan medis dan dinyatakan mengalami gagal ginjal tahap lanjut. Hal ini mengejutkan, namun Arief tidak menyerah pada keadaannya.
“Awalnya saya sangat terkejut dengan diagnosis penyakit gagal ginjal ini. Tapi berkat dukungan keluarga dan menjadi peserta JKN, saya merasa mendapat kesempatan hidup kedua,” ujar Arief saat diwawancarai tim Jamkesnews, Selasa (21/01).
Selain manfaat Program JKN yang sangat besar, Ia juga puas dengan pelayanan kesehatan yang diterimanya di fasilitas kesehatan di Kota Metro yang memiliki alat dan sumber daya manusia (SDM) memadai. Dengan iuran yang terjangkau, Arief merasa lebih lega karena tidak perlu khawatir akan biaya perawatan yang tinggi.
Arief menambahkan saat ini prosedur pelayanan Program JKN semakin baik. Ketika ingin berobat baik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ataupun ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), kini tidak perlu lagi membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK), kartu JKN, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan berkas-berkas pendukung lainnya.
“Saat ini kalau berobat ke Puskesmas ataupun ke rumah sakit, tidak diminta lagi fotokopi KK, kartu JKN, KTP dan lain-lain. Petugas mengatakan bahwa saya cukup tunjukkan KTP. Selama kartu JKN saya aktif dan sudah mengikuti prosedur, saya dilayani dengan baik dan memuaskan seperti biasanya. Sungguh inovasi yang efektif dan memudahkan, tidak perlu ribet-ribet fotokopi berkas lagi,” ungkapnya.
Untuk perawatan, Arief rutin menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah Jenderal Ahmad Yani Kota Metro. Meskipun perjuangan tidak selalu mudah, Ia merasa bersyukur karena mendapatkan pelayanan medis yang baik dan dukungan dari petugas kesehatan.
“Petugas medis di rumah sakit benar-benar luar biasa. Saya mendapatkan perawatan dengan penuh perhatian dan kepedulian,” ujar Arief sambil tersenyum.
Ia juga mendapatkan edukasi kesehatan yang disampaikan oleh rumah sakit, yang memberikan informasi tentang pengelolaan penyakit, pola makan yang sehat, serta pentingnya menjaga kesehatan secara keseluruhan. (“)