Lampung (ISN) — Dalam rangka memperkuat peran sebagai rumah sakit pendidikan yang unggul dan berdaya saing, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) menggelar Rapat Koordinasi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK UNILA) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Pembina UNSRI).
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam persiapan pembukaan Program Studi Spesialis 1 (SP-1) Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di FK UNILA, dengan RSUDAM sebagai rumah sakit pendidikan utama.
Kegiatan yang berlangsung di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek ini bertujuan untuk menyatukan visi, menyelaraskan kurikulum, serta memastikan kesiapan sarana dan sumber daya manusia dalam mendukung proses pendidikan spesialis kedokteran secara berkelanjutan.
Kehadiran FK Pembina UNSRI dalam rapat ini juga menandai komitmen bersama dalam pembinaan dan pengembangan mutu pendidikan spesialis di Provinsi Lampung.
Sebagai rumah sakit pendidikan utama yang akan menjadi wahana pembelajaran klinis bagi mahasiswa spesialis, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek menyatakan kesiapan penuh dari sisi infrastruktur, tenaga pendidik klinis, serta sistem pelayanan yang terstandarisasi.
Direktur RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, dr. Imam Ghozali, Sp.An., KMN., M.Kes, menegaskan bahwa keterlibatan RSUDAM dalam program ini bukan sekadar pelengkap administratif, melainkan bentuk nyata kontribusi rumah sakit dalam mencetak dokter-dokter spesialis yang berkualitas dan berintegritas.
“Kami menyadari bahwa pelayanan kesehatan tidak bisa dilepaskan dari keberadaan tenaga medis yang kompeten. Melalui dukungan terhadap pembukaan Prodi SP-1 Obgyn di FK UNILA, RSUDAM mengambil peran aktif dalam menjawab kebutuhan tenaga spesialis, khususnya di bidang kesehatan reproduksi. Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya berdampak pada dunia pendidikan, tetapi juga akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat luas, terutama di Provinsi Lampung dan sekitarnya,” ujar dr. Imam Ghozali.
Melalui agenda strategis seperti ini, RSUDAM mempertegas visinya untuk menjadi rumah sakit rujukan regional yang tidak hanya unggul dalam pelayanan, tetapi juga proaktif dalam mengembangkan pendidikan dan riset kedokteran. Ke depan, diharapkan keberadaan Prodi SP-1 Obgyn akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak, mengingat tingginya kebutuhan tenaga spesialis kebidanan dan kandungan di daerah.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama dan penyusunan rencana tindak lanjut yang akan menjadi dasar proses akreditasi dan pengajuan resmi ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Konsil Kedokteran Indonesia.