Bandar Lampung (ISN) – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), laksanakan kegiatan Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) Tahun 2025 secara tertutup dan terkesan tidak mau di publikasi oleh media.
Berdasarkan pantauan media di lokasi tempat berjalannya kegiatan PKDP tersebut, yang di selenggarakan di Gedung Research & Academic Center UIN RIL. Tiga ruang pelatihan yang digunakan yakni Ruang Sidang Senat lantai 8, Theater Room lantai 2, dan Meeting Room 2 lantai 1, dengan jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 356 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Lampung.
Saat media ingin meliput dan akan mewawancarai terkait kegiatan PKDP tersebut, namun dari pihak UIN tidak memberikan ruang kepada media dengan di halang-halangi oleh pihak ke amanan kampus.
“Maaf mas, klo dari media ingin meliput kami harus koordinasi terlebih dahulu kepada pimpinan, soalnya kalo mas mau ke lantai 8,itu ruang sensitif, ruangan rektor, memang benar ada kegiatan PKDP di lantai 8, tetapi kami harus melaporkan terlebih dahulu,” kata Dedi sebagai staf ke amanan kampus kepada media, Selasa (22/07)
Pada waktu yang sama terlihat Pengamat Pemberdayaan Lampung sekaligus sebagaiĀ yang sedang berbincang ke pada Pak Marnoto sebagai wakil ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UIN RIL dan mencakup sebagai Panitia kegiatan PKDP.
“Saya disini ingin bertemu teman-teman dosen yang sedang mengikuti kegiatan PKDP disini, dan kebetulan saya ketemu adek-adek dari media yang ingin meliput kegiatan PKDP, jadi sekalian dong bareng saya untuk ke lantai 8 ke tempat rekan dosen dari kampus kami, yang sedang melaksanakan kegiatan PKDP,” jelasnya kepada Marnoto waka LPM UIN RIL.
Hengki sangat menyayangkan dengan pihak kampus yang mana terkesan menghalang-halangi media untuk melakukan peliputan kegiatan PKDP tersebut.
“Mereka disinikan ingin meliput yang bagus dengan menanyakan tentang kegiatan PKDP ini, kalau saya dulukan kegiatan nya di lakukan di hotel Golden Tulip dengan membayar uang sejumlah Rp.2.500.000, nah kenapa kegiatan PKDP saat ini dilakukan di kampus sedangkan sama saja berbayar,” terang Hengki.
Pihak mediapun mencoba mewawancari salah satu peserta PKDP, untuk menanyakan apakah benar peserta membayar untuk kegiatan PKDP yang di selenggarakan di UIN RIL tersebut.
“Kalau untuk bayar atau tidaknya saya kuruang paham mas , itu urasan dari pihak kampus kami, saya disini cuma melaksanakan kegiatan PKDP saja,saya dari Kampus Jaya Sakti dan sudah 2 hari melakukan kegiatan disini,” ujar salah satu peserta PKDP yang tidak mau di sebutkan namanya.
Hingga berita ini di terbitkan belum ada ketersediaan dari pihak kampus UIN RIL kepada media untuk di lakukan wawancara mengenai Kegiatan PKDP tersebut, dengan perlakuan dari pihak kampus itu seakan akan pihak kampus Alergi terhadap media dalam menyampaikan informasi ke publik.
(EDI/Hen)