Tiga Lembaga Minta Kritik ke RSUD Abdul Moeloek Disampaikan Secara Bijak dan Konstruktif

BANDAR LAMPUNG (ISN) – Maraknya kritik dari sejumlah LSM, ormas, dan media terhadap manajemen RSUD Abdul Moeloek belakangan ini memantik reaksi dari tiga lembaga masyarakat. Mereka mengingatkan agar kritik disampaikan secara objektif, berbasis fakta, dan tidak bermuatan kepentingan tertentu.

Ketua Umum Himpunan Masyarakat Transparansi (Himatra) Taufik Hidayatullah mengatakan, kritik adalah bagian penting dalam negara demokrasi, namun harus disampaikan dengan cara yang benar.

“Kritik atau opini sebaiknya konstruktif, berbasis fakta, dan argumentatif untuk mendorong diskusi mendalam serta perbaikan kebijakan publik. Sampaikan dengan sopan, menghargai perbedaan pendapat, dan bukan semata-mata untuk menjatuhkan personal atau lembaga,” tegas Taufik.

Senada, Ketua Ormas Peduli Anak Bangsa Iswadi menilai kritik yang akhir-akhir ini diarahkan ke RSUD Abdul Moeloek cenderung mengada-ada. Ia menyebut, beberapa kasus yang diangkat sudah tuntas pada masa jabatan direktur sebelumnya.

“Kurang etis jika kasus lama yang sudah clear and clean diungkit lagi. Apalagi soal pelantikan direktur baru, itu hak prerogatif gubernur dan wakil gubernur selama tidak melanggar aturan. Lebih baik kita mendukung dan memberi kesempatan kepada direktur baru membenahi pelayanan,” ujar Iswadi.

Iswadi juga menyinggung visi pelayanan RSUD Abdul Moeloek di bawah kepemimpinan dr. Imam Ghozali, Sp.An., KMN., M.Kes., yang mengusung jargon PUAKHI (Profesional, Unggul, Adil, Kompeten, Harmonis, Ikhlas) dengan makna “saudara/keluarga”. Menurutnya, konsep itu layak didukung karena bertujuan memperlakukan pasien layaknya keluarga sendiri.

Sementara itu, Pembina Forum Lintas Lembaga Noperwan AB menegaskan pentingnya objektivitas dalam mengkritik.

“Kalau kritik, jangan karena ego atau kepentingan pribadi. RSUD Abdul Moeloek ini rumah sakit rujukan, tentu semua berharap pelayanannya baik. Kalau sedikit-sedikit dikritik tanpa tepat sasaran, malah menghambat perbaikan,” katanya.

Noperwan mengimbau seluruh LSM, ormas, dan media untuk menahan diri dan menyalurkan kritik melalui prosedur yang benar.

“Saya yakin pihak manajemen akan terbuka jika disampaikan dengan baik. Tapi kalau caranya sudah memfitnah, wajar kalau tidak direspons positif. Mari saling menjaga dan mendukung agar cita-cita RSUD Abdul Moeloek dalam melayani masyarakat Lampung bisa terwujud,” pungkasnya.

Loading

Related posts

Leave a Comment